Anggota Komisi II DPR RI Prihatin Dana Desa Terserap ke Koperasi Merah Putih, Pembangunan di Desa Bisa Terhambat

Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha. Sumber gambar diambil dari channel youtube DPR RI dan di desain by blognateya

BLOGNATEYA.COM|Jakarta-Penggunaan Dana Desa kembali menjadi sorotan, terutama terkait wacana penyalurannya ke koperasi Merah Putih. Sejumlah pihak menilai bahwa langkah ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Dana desa itu peruntukannya bukan untuk koperasi dulu. Ini bisa menjadi masalah besar nantinya," ujar anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha dalam channel youtube DPR RI. Menurutnya, jika dana desa terserap sepenuhnya ke koperasi, maka pemerintah desa tidak akan bisa melakukan pembangunan, baik dalam bentuk fisik maupun pengembangan ekonomi desa.

Selain itu, terdapat ketidaksesuaian dalam jumlah desa yang terdaftar, karena ada beberapa versi perhitungan. Misalnya, data jumlah desa yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Persatuan Kepala Desa bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memastikan jumlah desa yang akurat sebelum mendistribusikan dana tersebut.

"Dana desa itu kan tidak semuanya mencapai miliaran rupiah. Banyak desa yang hanya menerima kurang dari satu miliar. Jika dana itu digunakan untuk modal koperasi, jumlahnya pun tidak akan cukup," tambahnya.

Salah satu opsi yang sempat dibahas adalah keterlibatan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam pembiayaan koperasi. Namun, jika dana desa digunakan untuk ini, maka pembangunan desa bisa terhambat karena anggaran yang ada terserap habis ke koperasi.

Ke depan, perlu ada kebijakan yang lebih jelas agar penggunaan Dana Desa tetap sesuai dengan tujuan utamanya, yaitu pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, tutup Mohammad Toha.

Sumber infirmasi:  Channel Youtube DPR RI dan di kembangkan oleh penulis dan dibantu oleh chatgpt

Posting Komentar untuk "Anggota Komisi II DPR RI Prihatin Dana Desa Terserap ke Koperasi Merah Putih, Pembangunan di Desa Bisa Terhambat"