Bambu simbol perjuangan rakyat indonesia, Ilustrasi Gambar bersumber dari google image dan di desain by blognateya |
Apa saja kegunaan bambu dan bagaimana nasibnya di zaman digital ini? Sebelum lanjut, jangan lupa subscribe dan bunyikan loncengnya kita.
Saat baru lahir, masyarakat tradisional menggunakan bambu yang ditajamkan untuk memotong tali pusar bayi dan diupacarakan dengan memanfaatkan material bambu. Saat sudah bisa bermain, anak-anak bermain dengan permainan bambu seperti layangan, baling-baling, peluit, engrang, gasing, dan sebagainya. Alat-alat musik tradisional juga banyak menggunakan bambu seperti angklung dan seruling di Jawa Barat atau Sasando di Nusa Tenggara. Bambu juga banyak digunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat seperti bubu untuk menangkap ikan, jembatan, atau batang pikulan untuk mengangkut padi atau hewan ternak. Bambu banyak digunakan untuk berbagai peralatan rumah tangga seperti anyaman bambu, pagar rumah, konstruksi rumah, dan sebagainya.
Pada saat meninggal dunia, jenazah dibawa ke kuburan dengan menggunakan keranda yang terbuat dari bambu. Di Bali, upacara pembakaran jenazah atau Ngaben memerlukan banyak bambu. Sementara di Toraja, bambu digunakan untuk mengangkat jenazah ke liang batu pada sebuah tebing yang tinggi. Dengan gambaran tersebut, tidak berlebihan kalau disebut bambu adalah identitas bangsa Indonesia.
Namun, peran bambu di zaman digital dewasa ini semakin hari semakin tergerus. Dokter dan bidan tentu saja tidak lagi menggunakan bambu tajam untuk memotong tali pusar bayi, melainkan menggunakan alat medis modern. Anak zaman now pasti lebih memilih gadget atau game online ketimbang permainan tradisional dari bambu. Masyarakat memilih menggunakan sterofoam daripada besek dari anyaman bambu, meskipun diketahui sterofoam butuh waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Ringkasnya, peran bambu telah tergantikan dengan hadirnya teknologi modern.
Tidak heran kalau pembabatan hutan bambu terjadi secara masif di pelbagai daerah di Indonesia. Dengan kondisi ini, Pusat Konservasi Bambu dari LIPI memperkirakan orang Indonesia tidak akan melihat pohon bambu sekitar 15 hingga 20 tahun ke depan. Nah, itu perlu kerja keras semua pihak agar bambu tetap eksis di bumi Nusantara. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mempertahankan bambu? Silakan tulis komentar anda pada yang kolom Komentar Yang sudah kami sediakan.
Terima kasih telah membaca artikel ini sampai akhir. Jangan lupa di share ke teman atau keluarga kalian artikel ini sebagai edukasi yang bermnafaat.
Sumber informasi: Dilansir dari Channel youtube @mercusuar kemudian dikemas menjadi satu artikel yang menarik sebagai edukasi pembaca
Posting Komentar untuk "Bambu, Simbol Perjuangan dan Identitas Bangsa Indonesia di Tengah Era Digital"