Mengapa Pejabat Tinggi Masih Terjerat Korupsi? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi Gambar bersumber dari google image di desain oleh team blognateya

BLOGNATEYA.COM - Berdasarkan data terbaru, peringkat Korupsi di Indonesia menurun dari sebelumnya berada di posisi 96 menjadi nomor 110. Peringkat itu lebih parah dari Rwanda, Gambia, Ethiopia, serta negara-negara tetangga di ASEAN dilansir dari laman website Liputan6.com. Data ini menunjukan bahwa tindak pidana korupsi di indonesia semakin meningkat, bahkan dibeberapa wilayah diberitakan adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat tinggi. Melihat fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengapa pejabat tinggi, yang seharusnya sudah memiliki kedudukan yang mapan, masih terlibat dalam tindak korupsi.

Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa pejabat yang sudah kaya pun masih terjerumus dalam korupsi. Pertama, adanya perasaan kuat memiliki kekuasaan yang membuat mereka merasa bisa melanggar aturan. Kedua, sifat serakah yang membuat mereka tidak pernah merasa cukup dan kurang bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Bahkan, kecenderungan untuk merasa tidak puas bisa muncul meskipun mereka sudah memiliki segalanya.

Selain itu, korupsi juga bisa terjadi melalui jalur politik, di mana para calon pejabat mengeluarkan uang besar untuk memenangkan pemilihan dengan harapan mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar lagi setelah terpilih. Padahal, seharusnya tujuan utama seorang pejabat adalah untuk melayani dan mengabdi kepada rakyat, bukan malah mengambil keuntungan dari uang rakyat.

Bagaimana seharusnya menangani mereka yang terlibat dalam tindak korupsi? Menurutmu, apa langkah yang terbaik untuk memperbaiki situasi ini dan mengembalikan kepercayaan publik? Tulis di lolom komentar yang sudah kami sediakan.

Sumber Berita : Portal berita media online  Liputan6.com channel youtube geraldbincentt kemudian kami kemas dalam satu artikel dengan tujuan sebagai edukasi kepada masyarakat.

Posting Komentar untuk "Mengapa Pejabat Tinggi Masih Terjerat Korupsi? Berikut Penjelasannya"