Melestarikan Adat Dan Budaya Gorontalo Melalui Bangku Sekolah, Revitalisasi Pelajaran MULOK sebagai Kunci Pemahaman Generasi Milenial

Ilustrasi Gambar : Desain By CANVA 

Blognateya.com - Pentingnya melestarikan adat dan budaya setiap daerah menjadi sorotan utama, terutama di wilayah Gorontalo. Bapak Kamarudin A. Tohopi tokoh adat dari Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango,  menggagas satu metode yang brilian. Ia memandang pentingnya memperkenalkan kembali adat dan budaya gorontalo lewat Pelajaran MULOK (Muatan Lokal) dalam sistem pendidikan sebagai sarana untuk mengajarkan dan melestarikan adat Gorontalo.

Metode yang digagas oleh Kamarudin bukan hanya sekadar langkah rutin. Ia berusaha membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya memahami dan melestarikan warisan budaya Gorontalo sejak dini. Dengan memasukkan Pelajaran MULOK ke dalam kurikulum sekolah, diharapkan kaum milenial dapat lebih dekat dengan adat istiadat Gorontalo. Tujuannya jelas: agar kekayaan budaya ini dapat terus dijaga, dilestarikan, dan diteruskan kepada generasi mendatang.

Langkah ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman sejarah dan adat, tetapi juga membuka ruang bagi para pelajar untuk meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam adat Gorontalo. Dengan demikian, bukan hanya pengetahuan yang diperoleh, melainkan pemahaman mendalam akan makna dan signifikansi budaya setempat.

Kamarudin menegaskan bahwa investasi pendidikan ini adalah langkah strategis untuk melibatkan generasi muda dalam merawat dan menyebarkan pesan-pesan kearifan lokal Gorontalo. Pemahaman yang didapatkan sejak dini diharapkan menjadi landasan kuat bagi mereka untuk menjaga, menghormati, dan merayakan adat Gorontalo dalam kehidupan sehari-hari.

Inovasi Kamarudin tidak hanya memberikan dampak positif pada tingkat pemahaman generasi milenial, tetapi juga memperkuat identitas lokal Gorontalo di tengah arus globalisasi. Dengan memperkaya kurikulum sekolah dengan muatan lokal yang kuat, Gorontalo tidak hanya menjadi nama di peta, tetapi juga identitas yang hidup dan berkembang di hati setiap anak negeri.

Kamarudin menjelaskan " Jika langkah inovatif ini terus didorong dan diimplementasikan dengan serius, dapat diharapkan bahwa adat Gorontalo tidak hanya tetap terjaga, tetapi juga berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan pendidikan generasi milenial. Dengan begitu, warisan budaya Gorontalo akan tetap bersinar, bukan hanya sebagai kenangan masa lalu, tetapi juga sebagai pilar kuat bagi masa depan yang berkelanjutan", tutup Kamarudin.

Posting Komentar untuk "Melestarikan Adat Dan Budaya Gorontalo Melalui Bangku Sekolah, Revitalisasi Pelajaran MULOK sebagai Kunci Pemahaman Generasi Milenial"