Ilustrasi Gambar: Desain By CANVA |
Blognateya.com - Seiring serangan Israel yang semakin intens di tanah Gaza, gerakan boikot terhadap produk Israel menjadi sorotan. Banyak perusahaan yang menjadi sasaran boikot mulai merasakan dampaknya, dengan ketar-ketir dan memberikan klarifikasi terkait situasi ini.
Di kutip dari sumber berita cnbc indonesia di laman https://www.cnbcindonesia.com bahwa seruan untuk memboikot semua produk israel di klaim berhasil. Berikut Ulasannya.
Beberapa perusahaan mengalami penurunan jumlah pelanggan sebagai akibat dari gerakan boikot, meskipun belum ada laporan resmi mengenai nilai kerugian terbaru yang dialami oleh Israel. Laporan Al Jazeera pada tahun 2018 menunjukkan bahwa gerakan boikot memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian hingga 11,5 miliar atau sekitar Rp0,48 triliun per tahun.
Meskipun demikian, organisasi nirlaba berbasis di Washington, Brookings Institution, menyatakan bahwa gerakan boikot ini tidak akan secara drastis mempengaruhi perekonomian Israel. Pasalnya, sekitar 40% ekspor Israel merupakan barang intermediate yang digunakan dalam proses produksi di tempat lain, seperti semikonduktor.
Sementara perusahaan berupaya memberikan klarifikasi terkait keterlibatan mereka, pertanyaan terus muncul mengenai dampak nyata gerakan boikot ini terhadap perekonomian Israel. Perkembangan selanjutnya akan menjadi fokus utama untuk melihat sejauh mana perubahan perilaku konsumen dan respon pemerintah terhadap tekanan internasional terkait isu ini.
Demikian Artikel ini kami share, semoga bermanfaat apabila ada kritik dan saran silahkan tulis pada kolom Komentar Yang sudah kami sediakan.
Posting Komentar untuk "Dampak Gerakan Boikot Produk Israel, Perusahaan Ketar-Ketir di Tengah Seruan Kian Menggema"